Source Gambar : 1001indonesia.net |
Owajawa memiliki ciri - ciri warna bulu perak yang indah, tak memiliki ekor dan tangannya terlihat panjang jika dibandingkan dengan tubuhnya yang kecil. Owajawa secara general terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Owa Jawa Barat dan Owa Jawa Tengah
Owajawa adalah hewan yang setia, mereka adalah penganut monogami dan sangat setia kepada pasanganya. Owajawa akan melahirkan tiap 3 tahun sekali dengan masa mengandung 7 bulan dan masa menyusui selama 18 bulan. Anaknya akan selalu bersama keluarganya sampai beranjak umur 8 tahun (remaja) dan kemudian memisahkan diri untuk mencari pasangan
Owajawa adalah Primata yang termasuk dalam suku Hylobatidae. Owa jenis ini adalah yang paling terancam kepunahannya dimuka bumi. Populasinya semakin menurun tiap tahunnya, Wikipedia menuturkan bahwa populasinya saat ini hanya tersisa sekitar 1000 - 2000 ekor. Untuk melindungi Owajawa ini, Pemerintah sudah membuat Undang - Undang perlindungan sejak tahun 1931
Salah satu persebaran Owajawa bisa ditemukan di lereng Gunung Slamet dan juga Dieng. Satwa ini juga sempat di tulis dalam sebuah jurnal internasional Biodiversitas yang dimuat pada tanggal 1 januari 2012. Untuk melihat tulisannya bisa di akses DISINI
Source Gambar : Owajawa.blogspot.co.id |
Salah satu desa yang masih dihuni oleh Owajawa adalah desa Kramat, Karang Moncol, Purbalingga. Di desa ini bisa ditemukan Owajawa yang bergelantungan di alam bebas di hutan kapur. Saat penjelajahan yang ditulis pada laman swaraowa.blogspot.co.id, investigasi dilakukan pada bulan desember 2016. Team mendapati adanya Owajawa yang bergelantungan di pohon, selain itu ditemukan pula Elang Jawa, dan Binturong, dan Julang Emas
Pelestarian Owajawa yang ada dikarang moncol ini perlu di tangani secara serius habitatnya agar kelestarian hewan langka ini bisa terlindungi. Sebuah cacatan memperediksikan bahwa habitat Owajawa yang semakin tergerus oleh manusia membuat Owajawa akan hilang populasinya dalam kurun 1 dekade kedepan
Comments
Post a Comment