Pada Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 1,05 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 124,53.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,50 persen; kelompok kesehatan 0,58 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,08 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,45 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,01 persen
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah biaya perpanjangan STNK, tarip pulsa ponsel, tarip listrik, bensin dan upah pembantu RT.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap terjadinya deflasi adalah bawang merah, kangkung, kacang panjang, daun bawang dan jeruk
Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2017 sebesar 1,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2017 terhadap Januari 2016) sebesar 2,92 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks untuk beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 0,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,50 persen; kelompok kesehatan 0,58 persen; kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,08 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,45 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok sandang 0,01 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2017 antara lain : biaya perpanjangan STNK, tarip pulsa ponsel, tarip listrik, bensin, upah pembantu RT, minyak goreng, daging ayam ras, cabai rawit, sewa rumah, nangka muda, rokok kretek, wortel, nasi dengan lauk, seng, kayu balokan, rokok kretek filter, papaya, obat dengan resep, biskuit, apel, beras, labu siam/jipang, ikan keranjang, pir, kentang, mobil, televisi berwarna, tarip laboratorium, kol putih/kubis, tongkol/ambu-ambu, tauge/kecambah, udang basah, bawal, salak, upah baby sitter, ketimun, rokok putih, susu bubuk, check up, semangka, ongkos jahit, daun pintu, jagung muda, sprey, mujair, susu fermentasi, anggur, kecap (isi), daging ayam kampung, cumi-cumi, susu kental manis, vitamin, susu untuk balita, papan, seragam anak sekolah, bandeng/bolu, tas tangan wanita, deodorant, fitness center, ban luar motor, kakap merah, sabun mandi cair, terong panjang, celana pendek, solar, bandeng pindang, tongkol pindang, kacang hijau, kemiri, kulkas/lemari es, sabun mandi, tabloid, susu cair kemasan, pembasmi nyamuk bakar, penyegar ruangan, celana panjang jeans, pembersih/penyegar, kembung/gembung, margarine, bahan agar-agar, air conditioner (AC), jamu, shampo, sosis daging ayam, peda, buncis, minuman kesegaran, obat sakit kepala, kapas, tepung terigu, ikan asin belah, emping mentah, pembersih lantai, sabun cair/cuci piring, tissu, flash disk, garam, gula pasir, celana panjang jeans, semir rambut dan pulpen/ bollpoint
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga pada Januari 2017 antara lain : bawang merah, kangkung, kacang panjang, daun bawang, jeruk, sawi hijau, angkutan antar kota, semen, tarip kereta api, sawi putih, pisang, gula merah, kelapa, cabe hijau, telur ayam ras, emas perhiasan, cabai merah, bayam, daging sapi, lele, mesin cuci, tomat buah, teri, gurame, jagung manis, bawang putih, tomat sayur, laptop/notebook, telur puyuh, melon, jambu batu, teh, susu rendah lemak, tawes, ayam hidup, pare, lada/merica, kacang tanah, obat batuk, obat flu, telepon seluler dan sabun cream detergen.
Andil/sumbangan inflasi per kelompok pengeluaran pada Januari 2017, yaitu: kelompok bahan makanan 0,13 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,08 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,32 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,48 persen. Sedangkan kelompok sandang andil/sumbangan inflasinya mendekati nol persen. Baca Selengkapnya via Pdf
Comments
Post a Comment